MENGENAL STROKE LEBIH DINI |
LDII Bangkalan | Stroke adalah gangguan peredaran darah di otak.
Seperti bagian-bagian tubuh lainnya, otak mendapatkan suplai darah dari
pembuluh darah agar dapat mempertahankan fungsinya secara normal. Gangguan
peredaran darah dapat berupa :
- Iskemia, aliran darah berkurang atau terhenti pada sebagain daerah di otak.
- Perdarahan, biasanya perdarahan terjadi karena dinding pembuluh darah robek.
Gangguan peredaran darah ini mengakibatkan fungsi otak
terganggu, dan bila berat dapat mengakibatkan kematian sebagian sel-sel otak
(disebut infrak).
Gambaran Klinis Stroke
Otak merupakan organ tubuh yang ikut berpartisipasi
pada semua kegiatan tubuh. Tugas yang beragam ini dilakukan oleh bagian-bagian
otak yang berbeda. Ada bagian otak yang berperan dalam menggerakan jari,
tanggan, kaki dan lidah. Ada pula yang berperan dalam berbicara, menulis,
menyanyi, dan melihat. Bila bagian-bagian otak ini terganggu, maka tugasnya pun
menjadi terganggu.
|
|
Otak membutuhkan sangat banyak oksigen, bila suplai
oksigen terputus selama 8-10 detik, sudah terjadi gangguan fungsi otak. Bila
suplai oksigen terputus 6-8 menit, maka terjadi kerusakan otak yang tidak dapat
pulih/menetap. Faktor yang mempengaruhi aliran darah di otak ialah keadaan
pembuluh darah, darah, dan kondisi jantung. Pembuluh nadi atau arteri, dapat
menyempit oleh proses aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah) atau tersumbat
oleh bekuan darah. Keadaan darah yang bertambah kental melambatkan aliran
darah. Sebaliknya pada anemia atau kurang darah, suplai darah dapat pula
menurun. Kelainan jantung, bila denyut jantung tidak teratur dan tidak
efisien, maka curahnya akan menurun dan mengakibatkan aliran darah di otak
berkurang (iskemia). Jantung yang sakit juga dapat mengeluarkan bekuan darah
(embolus), yang kemudian tersangkut di pembuluh darah otak dan mengakibatkan
iskemia.
Pada stroke perdarahan atau stroke hemoragik, darah
keluar dari pembuluh darah akibat dari robeknya dinding pembuluh darah. Robekan
ini disebabkan karena lemahnya dinding pembuluh darah karena proses
aterosklerosis atau karena cacat bawaan.
Macam-macam Gejala Stoke
Gejala utama stroke ialah timbulnya gangguan saraf
secara mendadak. Gejala stroke yang mula –mula ringan dapat memberat dalam
beberapa jam/hari. Maka gejala stroke tidak boleh diabaikan walaupun ringan.
Agar penanganan stroke dapat dilakukan sedini mungkin, maka berbagai gejala
stroke perlu dikenali dengan segera.
Gejala stoke dapat bermacam-macam, misal lumpuh
separuh badan yang kanan/kiri, separuh badan kesemutan atau baal, mulut/ lidah
mencong bila bicara menjadi pelo/tidak lancar, bicara menjadi tidak karuan,
tidak dapat memahami bicara orang lain, tidak dapat membaca dan menulis, sulit
menelan tersedak bila makan/minum, sulit berjalan, tidak dapat berhitung,
pelupa, penglihatan/pendengaran terganggu, gerakan tidak terkoordinasi,
pingsan, koma dan masih banyak kombinasi gejala yang dapat terjadi.
Pencegahan dan faktor risiko stroke
Penangganan stroke saat ini telah banyak mengalami
kemajuan, tetapi angka kecacatan dan angka kematian masih tetap tinggi. Faktor
risiko stroke; tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes melitus,
polisitemia, kadar lemak yang tinggi pada darah, merokok, kegemukan, kadar asam
urat tinggi, kurang olah raga, alkoholik, pengunaan narkoba, kontrasepsi oral
dan usia.
Pencegahan stroke berarti menghilangkan faktor risiko
dan mengobati penyakit yang mendasari, misalnya bila ada penyakit kencing manis
(DM), darah tinggi dan penyakit jantung, diobati dan dikontrol secara teratur.
Dapat pula mengubah gaya hidup dan pola makan dengan menghindari makanan tinggi
kolesterol, membatasi asupan garam, banyak makan buah dan sayur, menghindari
rokok, alkohol,kopi, melakukan olah raga, menghindari kegemukan, dan
menghindari stress.
Penanganan Stroke pada fase akut
Pasien segera dibawa ke rumah sakit agar dapat
diberikan penanganan yang optimal. Yang terbaik bila pengobatan dapat dilakukan
dalam 3 jam pertama, setelah timbulnya gejala stroke. Tujuan pengobatan,
mencegah agar stroke tidak berlanjut atau berulang, mengupayakan agar kecacatan
dapat dibatasi, mencegah terjadinya kematian, mencegah terjadi penyulit seperti
radang paru, radang kandung kemih dan mengobati penyakit lain yang dapat
mempengaruhi perjalanan stroke. Perawatan pasien stroke yang ideal adalah di
Unit Stroke yang sebaiknya ada di setiap rumah sakit besar. Di Unit Stroke, pasien-pasien
dirawat secara terintegrasi dan selama 24 jam dimonitor keadaan dan fungsi
vitalnya, sehingga setiap masalah dan komplikasi yang terjadi dapat segera
ditangani. Pasienpun dapat segera mendapat fisioterapi yang dibutuhkan.
Rehabilitasi paska stroke
Perjalanan penyakit stroke beraneka ragam ada yang
pulih sempurna, sembuh dengan cacat ringan/sedang/berat. Derajat kecacatan ini
berbeda-beda tergantung ; kecepatan membawa pasien untuk mendapatkan
pertolongan pengobatan, lokasi dan luas lesi stroke, usia pada saat terkena
stroke, stroke yang berulang, kepatuhan pasien untuk berobat, faktor penyulit
seperti penyakit DM, hipertensi, jantung, ginjal, ketekunan untuk berlatih dan
dukungan moril dan penyesuaian dari keluarga.
Tujuan
rehabilitasi untuk menjaga atau meningkatkan kemampuan jasmani, rohani dan
sosial, dapat dilakukan dengan ; terapi fisik (fisioterapi), terapi wicara,
latihan mental, terapi okupasi dan memberi alat-alat bantu. Latihan dilakukan
sedini mungkin untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Artikel
ditulis oleh dr Maria Ingrid Sp.S