Jumat, 08 April 2016

MENGENAL STROKE LEBIH DINI

MENGENAL STROKE LEBIH DINI

LDII Bangkalan | Stroke adalah gangguan peredaran darah di otak

Seperti bagian-bagian tubuh lainnya, otak mendapatkan suplai darah dari pembuluh darah agar dapat mempertahankan fungsinya secara normal. Gangguan peredaran darah dapat berupa :

  1. Iskemia, aliran darah berkurang atau terhenti pada sebagain daerah di otak.
  2. Perdarahan, biasanya perdarahan terjadi karena dinding pembuluh darah robek.
Gangguan peredaran darah ini mengakibatkan fungsi otak terganggu, dan bila berat dapat mengakibatkan kematian sebagian sel-sel otak (disebut infrak).
Gambaran Klinis Stroke
Otak merupakan organ tubuh yang ikut berpartisipasi pada semua kegiatan tubuh. Tugas yang beragam ini dilakukan oleh bagian-bagian otak yang berbeda. Ada bagian otak yang berperan dalam menggerakan jari, tanggan, kaki dan lidah. Ada pula yang berperan dalam berbicara, menulis, menyanyi, dan melihat. Bila bagian-bagian otak ini terganggu, maka tugasnya pun menjadi terganggu.



Otak membutuhkan sangat banyak oksigen, bila suplai oksigen terputus selama 8-10 detik, sudah terjadi gangguan fungsi otak. Bila suplai oksigen terputus 6-8 menit, maka terjadi kerusakan otak yang tidak dapat pulih/menetap. Faktor yang mempengaruhi aliran darah di otak ialah keadaan pembuluh darah, darah, dan kondisi jantung. Pembuluh nadi atau arteri, dapat menyempit oleh proses aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah) atau tersumbat oleh bekuan darah. Keadaan darah yang bertambah kental melambatkan aliran darah. Sebaliknya pada anemia atau kurang darah, suplai darah dapat pula menurun.   Kelainan jantung, bila denyut jantung tidak teratur dan tidak efisien, maka curahnya akan menurun dan mengakibatkan aliran darah di otak berkurang (iskemia). Jantung yang sakit juga dapat mengeluarkan bekuan darah (embolus), yang kemudian tersangkut di pembuluh darah otak dan mengakibatkan iskemia.

Pada stroke perdarahan atau stroke hemoragik, darah keluar dari pembuluh darah akibat dari robeknya dinding pembuluh darah. Robekan ini disebabkan karena lemahnya dinding pembuluh darah karena proses aterosklerosis atau karena cacat bawaan.

Macam-macam Gejala Stoke
Gejala utama stroke ialah timbulnya gangguan saraf secara mendadak. Gejala stroke yang mula –mula ringan dapat memberat dalam beberapa jam/hari. Maka gejala stroke tidak boleh diabaikan walaupun ringan. Agar penanganan stroke dapat dilakukan sedini mungkin, maka berbagai gejala stroke perlu dikenali dengan segera.
Gejala stoke dapat bermacam-macam, misal lumpuh separuh badan yang kanan/kiri, separuh badan kesemutan atau baal, mulut/ lidah mencong bila bicara menjadi pelo/tidak lancar, bicara menjadi tidak karuan, tidak dapat memahami bicara orang lain, tidak dapat membaca dan menulis, sulit menelan tersedak bila makan/minum, sulit berjalan, tidak dapat berhitung, pelupa, penglihatan/pendengaran terganggu, gerakan tidak terkoordinasi, pingsan, koma dan masih banyak kombinasi gejala yang dapat terjadi.

Pencegahan dan faktor risiko stroke
Penangganan stroke saat ini telah banyak mengalami kemajuan, tetapi angka kecacatan dan angka kematian masih tetap tinggi. Faktor risiko stroke; tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes melitus, polisitemia, kadar lemak yang tinggi pada darah, merokok, kegemukan, kadar asam urat tinggi, kurang olah raga, alkoholik, pengunaan narkoba, kontrasepsi oral dan usia.
Pencegahan stroke berarti menghilangkan faktor risiko dan mengobati penyakit yang mendasari, misalnya bila ada penyakit kencing manis (DM), darah tinggi dan penyakit jantung, diobati dan dikontrol secara teratur. Dapat pula mengubah gaya hidup dan pola makan dengan menghindari makanan tinggi kolesterol, membatasi asupan garam, banyak makan buah dan sayur, menghindari rokok, alkohol,kopi, melakukan olah raga, menghindari kegemukan, dan menghindari stress.

Penanganan Stroke pada fase akut
Pasien segera dibawa ke rumah sakit agar dapat diberikan penanganan yang optimal. Yang terbaik bila pengobatan dapat dilakukan dalam 3 jam pertama, setelah timbulnya gejala stroke. Tujuan pengobatan, mencegah agar stroke tidak berlanjut atau berulang, mengupayakan agar kecacatan dapat dibatasi, mencegah terjadinya kematian, mencegah terjadi penyulit seperti radang paru, radang kandung kemih dan mengobati penyakit lain yang dapat mempengaruhi perjalanan stroke. Perawatan pasien stroke yang ideal adalah di Unit Stroke yang sebaiknya ada di setiap rumah sakit besar. Di Unit Stroke, pasien-pasien dirawat secara terintegrasi dan selama 24 jam dimonitor keadaan dan fungsi vitalnya, sehingga setiap masalah dan komplikasi yang terjadi dapat segera ditangani. Pasienpun dapat segera mendapat fisioterapi yang dibutuhkan.

Rehabilitasi paska stroke
Perjalanan penyakit stroke beraneka ragam ada yang pulih sempurna, sembuh dengan cacat ringan/sedang/berat. Derajat kecacatan ini berbeda-beda tergantung ; kecepatan membawa pasien untuk mendapatkan pertolongan pengobatan, lokasi dan luas lesi stroke, usia pada saat terkena stroke, stroke yang berulang, kepatuhan pasien untuk berobat, faktor penyulit seperti penyakit DM, hipertensi, jantung, ginjal, ketekunan untuk berlatih dan dukungan moril dan penyesuaian dari keluarga.
Tujuan rehabilitasi untuk menjaga atau meningkatkan kemampuan jasmani, rohani dan sosial, dapat dilakukan dengan ; terapi fisik (fisioterapi), terapi wicara, latihan mental, terapi okupasi dan memberi alat-alat bantu. Latihan dilakukan sedini mungkin untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Artikel ditulis oleh dr Maria Ingrid Sp.S